Selasa, 15 Februari 2011

Tanaman Hias



MEDIA TAK SUBUR, CALADIUM TERTIDUR



Meski tak nampak tumbuh di atas permukaan tanah, jangan buang keladi Anda. Siapa tahu dia tengah menjalani masa tidur panjang. Penyebab tidur, bisa karena cuaca tidak mendukung atau perawatan tidak benar. Bagi penggemarnya, baca tulisan ini. Ada tips agar Keladi tetap subur.

http://langitlangit.com/mod/publisher/media/219.jpg


Meski tak nampak tumbuh di atas permukaan tanah, jangan buang keladi yang Anda miliki. Mungkin tanaman tersebut tengah menjalani masa tidur panjang. Berikan perlakuan agar caladium bisa bangkit dan tumbuh subur kembali.

Pesona Caladium terletak di daunnya. Lembaran daun caladium memiliki banyak corak. Dan dengan warna yang kontras dan menyolok. Namun, sayangnya tanaman ini banyak dikenal sebagai tanaman yang sulit menghasilkan daun dalam jumlah banyak secara serempak. Bahkan dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan dan cara penanganan yang tidak benar bisa mengakibatkan caladium mengalami mogok tubuh.

Masa tidur atau mogok tumbuh seperti itu sering juga disebut sebagai dorman. Di habitat asalnya, keladi sering melakukan dormansi sebagai salah satu cara untuk bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Semisal, suhu dan lama penyinaran yang tidak sesuai. Kekurangan zat hara dan air.

Karena kurang air

Dalam keadaan lingkungan yang menguntungkan, keladi tumbuh secara normal dan menimbun cadangan makanan dalam umbi. Jadi, organ di dalam tanah tersebut selain berfungsi sebagai alat perkembangbiakan juga bermanfaat sebagai gudang penimbun cadangan makanan. Semakin besar ukuran umbi, maka keladi bisa memiliki waktu tidur yang semakin lama pula.

Dormansi harus segera diatasi. Sebab, jumlah cadangan makanan dalam lumbung tersebut terbatas. Jika tanaman terlalu lama melakukan dormansi, dikawatirkan tanaman yang Anda miliki akan menemui ajal.

Banyak pehobi tanaman hias mengira bahwa keladi yang ia miliki telah mati. Maka tak heran jika pehobi tersebut lantas membongkar lalu membuang tanaman kesayangannya. Padahal, tanaman tersebut sebenarnya masih hidup. Hanya saja ia tidak mengeluarkan daun ke permukaan tanah.

Ada banyak penyebab yang bisa memicu tanaman keladi Anda jadi dorman. Kondisi cuaca yang tidak mendukung serta cara perawatan yang tidak benar bisa merangsang tanaman melakukan dorman. Menurut Jalil Yumal. F, staf dari Adelia Nursery, kaladium mengalami dormansi pada waktu musim kemarau. Atau bisa juga bila tanaman tersebut mendapat jatah penyiraman yang kurang.

Kondisi kekurangan air bisa diatasi dengan jalan melakukan penyiraman dengan frekuensi yang banyak. Selain itu, media tanam juga harus diramu sedemikian rupa sehingga mampu menahan air dalam jumlah cukup dan dalam jangka waktu lama.

Jalil menyarankan sebaiknya media tanam kaladium mengandung banyak bahan organik. Media tanam seperti itu diracik dengan bahan baku cocopeat, arang sekam dan pupuk kandang. Perbandingannya masing-masing yaitu 1 : 1 : 1. Selain mampu menyimpan air secara baik, media tanam seperti itu juga bersifat gembur. Media tanam yang terlalu keras dan padat juga bisa memicu Caladium jadi dorman.

Jalil mengatasi caladium dorman dengan jalan melakukan reepotting. Umbi caladium dikeluarkan dari dalam pot. Sebelum ditanam, umbi tanaman keluarga araceae tersebut direndam dulu dalam larutan perangsang atau hormon. Perendaman dilakukan selama 15 menit. Jalil menggunakan hormon bermerk dagang happy gro untuk merangsang pertumbuhan umbi caladium yang sedang dorman.

Jika semua sudah dilakukan, caladium bisa segera ditanam dalam media tanama baru yang banyak mengandung bahan organik. Sisa larutan hormon disiramkan dalam media tanam. Kondisi media tanam harus lembap. Setelah itu pot disugkup menggunakan plastik transparan. Tujuannya untuk mempertahankan kelembapan. Kaladium tersebut lalu ditaruh ditempat yang teduh (cenderung gelap) dan sejuk. Sekitar 1 – 2 minggu kemudian, tunas caladium sudah tumbuh. Anda boleh memindah tanaman tersebut menuju pot tunggal jika caladium sudah memiliki daun sebanyak 3 – 4 lembar. Atau setelah usianya 2 bulan.


Tidak selalu merugikan

Bagi para breeder tanaman hias, dormansi ternyata tidak selamanya merugikan. Masa tidur tersebut bisa dimanfaatkan agar pada periode pertumbuhan berikutnya caladium bisa memiliki jumlah daun yang banyak. Caranya sangat mudah. Keladi dikeluarkan dari media tanam lantas ditaruh dalam wadah yang kering dan bersih. Umbi tersebut lalu ditaruh di tempat yang teduh dan sejuk. Dibiarkan sampai tunasnya muncul

Tunas pertama yang muncul harus segera dipotong dengan bantuan pisau yang steril. Tujuannya supaya tidak menghambat pertumbuhan tunas berikutnya. Pemotongan tunas tersebut akan merangsang pertumbuhan tunas lain dalam jumlah yang lebih banyak. Setelah itu, umbi caladium bisa segera ditanam ke dalam media yang banyak mengandung bahan organik. Sekitar 2 minggu kemudian, tunas daun baru akan menyembul ke permukaan tanah. Jumlahnya bisa dipastikan lebih dari satu.

Tips agar Caladium tetap subur

Penyiraman
Penyiraman dilakukan 2 - 3 hari sekali pada musim kemarau. Pada musim hujan frekuensi penyiraman dikurangi.

Pemupukan
Berikan pupuk berkadar N tinggi. Unsur N memacu pertumbuhan vegetatif. Bila menggunakan pupuk lambat urai, seprti Dekastar dan Bintang Asri, taburkan saat penanaman. Namun, jika menggunakan pupuk cepat urai seperti Growmore dan Hyponex, berikan 2 minggu setelah tanam. Selanjutnya, pemupukan setiap 2-3 minggu pada musim hujan. Pada musim kemarau siram 4-6 minggu sekali.

Media tanam gembur
Media berupa campuran tanah dengan humus, cocopeat, sekam bakar, kompos. Perbandingannya adalah 1:1 . Bisa juga menggunakan bahan 100% organik.




MENANAM DAN MERAWAT ANGGREK



Anggrek? Hm, tanaman paling disuka oleh para wanita dan pencinta bunga. Tapi banyak yang menghatakan, merawat anggrek tak semudah membelinya. Benar? Jangan khawatir. Ini sebuah tulisan yang perlu Anda baca.

http://langitlangit.com/mod/publisher/media/204.jpg


Tanaman anggrek merupakan tanaman yang telah ada di bumi sejak 120 juta tahun yang lalu dan telah sanggup terus berevolusi dan beradaptasi sehingga masih bertahan sampai sekarang, meskipun banyak hewan dan tumbuhan purba punah. Anggrek hidup di semua benua, kecuali Antartika. Di Tiongkok, anggrek liar ditemukan hidup di daerah Tiongkok Barat Daya dan Selatan, misalnya di propinsi Sichuan dan Yunnan. Di dunia ini ada hampir 35 ribu spesies anggrek. Bahkan masih banyak lagi spesies yang belum ditemukan. Salah satu anggrek langka yang ditemukan di daerah Xishuangbanna di propinsi Yunnan memiliki mantel bulu yang unik.

Di alamnya yang alami, anggrek bertahan hidup dari mineral yang terkandung pada air hujan yang jatuh dan pupuk yang terbuat dari daun-daun, kotoran burung atau serangga yang membusuk. Serangga yang bertugas membantu perkawinan bunga anggrek ditarik dengan baunya yang harus semerbak, atau dengan warna-warni dan bentuk yang menyerupai serangga tersebut, misalnya pada anggrek yang menyerupai kupu-kupu. Selain itu, serangga yang kaki-kakinya pernah terlumuri oleh benang sari bisa juga tergelincir ke kepala putik, sehingga membantu perkawinan antar anggrek.

Tentang cara perawatan anggrek, pada dasarnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan.



Yang pertama adalah cahaya.

Anggrek membutuhkan cahaya matahari untuk hidup, tetapi tidak boleh terkena terlalu banyak sinar matahari. Yang paling baik adalah cahaya matahari dari timur, ketika matahari akan terbit. Tapi siang yang terlalu panjang dan terik tidak baik bagi anggrek karena daunya bisa cepat layu. Bagi pecinta anggrek di Tiongkok Utara, di musim panas mereka harus berhati-hati bila menaruh anggrek di jendela yang menghadap ke barat, karena jendela yang menghadap ke barat mendapat sinar matahari selama siang sampai matahari terbenam. Padahal, pada musim panas matahari baru terbenam di Tiongkok Utara pada pukul 8 atau bahkan 8.30 malam. Min Lin dan pecinta anggrek Indonesia tentu tidak perlu khawatir tentang hal ini, tetapi tentunya, lebih baik bila menjelang tengah hari anggrek dipindahkan ke tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung, atau tempat yang lebih teduh.

Sebetulnya tiap jenis anggrek memiliki kebutuhan cahaya sendiri-sendiri. Anggrek keluarga phalaenopsis dan oncidium kurang suka cahaya, sedangkan anggrek jenis cattleya, dendrobium dan vanda suka cahaya.

Yang kedua adalah kelembaban.

Kebanyakan anggrek menyukai kelembaban. Bagi pecinta anggrek di Indonesia, hal ini tentu tidak menjadi masalah, karena Indonesia adalah negara tropis yang lembab. Tetapi bagi mereka yang tinggal di Tiongkok Utara, udara cukup kering, terutama pada musim dingin. Karena itu mereka disarankan untuk menaruh seember air di dekat anggrek-anggrek mereka, sehingga air bisa menguap dan melembabkan anggrek.

Yang ketiga adalah pengairan.

Paling baik, anggrek disiram pada pagi hari, sehingga air sudah menguap pada saat malam tiba. Akar yang tergenangi air bisa membusuk sehingga anggrek menjadi layu atau mati. Karena itu, pot yang digunakan harus memiliki pori-pori air. Air yang paling baik untuk menyiram anggrek adalah air hujan, karena mengandung telah bercampur dengan debu dan materi-materi organic. Air keran tidak terlalu baik, terutama air keran yang banyak mengandung kaporit. Bila air keran akan digunakan, lebih baik didiamkan dulu selama beberapa saat sehingga kaporitnya mengendap. Yang perlu diingat adalah jangan menyiram anggrek dengan air yang terlalu dingin.

Penyiraman anggrek tidak perlu dilakukan terlalu sering. 5-10 hari sekali bisa disiram, tergantung dari jenis anggrek. Yang pasti, ketika disiram, medium tempat akar anggrek tumbuh harus dalam keadaan telah benar-benar kering.

Yang keempat adalah temperatur.

Bagi orang Indonesia, suhu udara mungkin tidak menjadi masalah, karena suhu di Indonesia rata-rata selalu sama. Di Tiongkok, anggrek harus dirawat di dalam rumah yang menggunakan pemanas pada musim dingin. Rata-rata anggrek tidak tahan udara yang lebih dari 33 derajat Celcius atau di bawah 15 derajat Celcius. Karena itu, jangan biarkan anggrek Anda ditempatkan di tempat yang terlalu panas. Setelah ini Anda juga bisa mendengarkan ulasan dari pakar anggrek yang mengatakan bahwa temperatur paling baik untuk anggrek adalah 27 ? 28 derajat Celcius.

Bagi yang memelihara anggrek di dalam ruangan, maka yang juga harus diperhatikan adalah poin ke lima yaitu ventilasi udara. Bagi kebanyakan keluarga di Indonesia, hal ini tidak terlalu masalah. Kebanyakan rumah di Indonesia masih menempel di tanah, memiliki halaman, dan cukup ventilasi. Ini disebabkan karena orang Indonesia yang tinggal di iklim tropis sangat membutuhkan ventilasi udara, sehingga jendela rumahnya kerap dibuka. Tetapi bagi orang Tiongkok di kota-kota besar yang tinggal di apartemen dan pada musim dingin udara terlalu dingin, maka ventilasi bisa menjadi masalah. Karena itu, selama beberapa saat, anggrek perlu ditaruh di dekat kipas angin supaya mendapat sirkulasi udara. Udara yang berhembus atau angin sepoi-sepoi sangat diperlukan oleh anggrek supaya air siraman tidak menggenang sehingga bisa jadi tempat tumbuh bakteri yang membusukkan akar anggrek. Jadi, supaya anggrek Anda tetap tumbuh dengan bahagia, maka jangan lupa untuk diangin-angin, ditaruh di beranda yang terkena hembusan udara segar.

Yang keenam, yang juga perlu diperhatikan adalah pemberian pupuk. Pilihlah pupuk yang mengandung potassium untuk perkembangan bunga dan buah, fosfor untuk produksi bunga, dan nitogren untuk pertumbuhan tanaman. Bila medium anggrek dibuat dari kulit kayu yang telah dibusukkan, nitrogen sangat diperlukan karena medium tersebut dihasilkan dari pembusukan kulit kayu oleh bakteri. Bakteri memakan banyak sekali nitrogen, sehingga tidak menyisakan banyak nitrogen bagi anggrek. Tentang banyaknya pemakaian pupuk dan seringnya, ini semua tergantung dari keadaan tanaman yang baru dibeli. Tanyakan kepada penjual, jumlah dan seringnya pupuk yang dipakai karena semua anggrek berbeda-beda. Penjual anggrek juga biasanya menjual pupuk yang direkomendasikan.

Hal yang terakhir yang juga harus diperhatikan adalah pemindahan pot. Setiap anggrek harus dipindah dari potnya setiap satu setengah sampai dua tahun sekali. Mengapa? Karena mungkin anggrek tersebut sudah tumbuh terlalu besar sehingga potnya terlalu kecil untuk menampung kebutuhan akar-akar yang sudah berkembang. Selain itu, akar anggrek juga harus dibersihkan dari akar-akar yang sudah mati. Yang juga penting adalah mengganti medium anggrek yang mungkin sudah habis vitaminnya. Pot yang lama masih bisa dipakai, setelah dibersihkan. Semua ini tentu harus dilakukan dengan hati-hati dan tanyalah kepada penjual anggrek atau toko tanaman tentang prosedur. Tetapi yang harus diingat, anggrek suka berada di pot yang agak ketat, karena bila potnya terlalu besar, sebagian besar energi akan digunakan untuk menumbuhkan akar. Juga jangan asal pindah ke pot yang baru. Pemindahan pot dilakukan bila memang anggrek sudah terlalu besar, atau bila ditemukan air menggenang yang bisa membusukkan akar. Bila tidak ditemukan alasan-alasan untuk memindah ke pot yang baru, biarkan anggrek hidup di potnya mungkin setahun lagi.

Nah, saudara pendengar, kini saya ajak Anda untuk mengunjungi perusahaan hortikultur di Tiongkok yang memiliki rumah kaca khusus anggrek. Perusahaan ini mengembangbiakkan bibit anggrek dengan bioteknologi dan mengekspor anggrek-anggrek mereka ke luar negeri. Berikut wawancara dengan Li Chun Lin, Penanggung Jawab Produksi Jetgreen di Beijing.

Perusahaan kami mengimpor bibit bunga anggrek dari tahun 70-an. Tetapi perusahaan ini mula-mula didirikan di Taiwan. Di daratan Tiongkok kami baru mulai pada tahun 1995 atau 1996. Bunga yang terkenal dari perusahaan kami adalah bunga anggrek kupu-kupu, atau phalaenopsis. Dulu bibitnya diambil dari Taiwan, tetapi sekarang kami membibit sendiri. Kami menggunakan teknologi kloning sehingga semua bibit yang dihasilkan dijamin memiliki karakteristik yang sama, baik itu bentuk daunnya, bunganya, maupun kualitasnya.

Tiongkok Utara ini memiliki musim yang temperaturnya sangat beda jauh, bagaimana bisa memelihara bunga anggrek di sini?

Kami menggunakan greenhouse (rumah kaca) dan pengaturan suhu. Perusahaan kami sendirilah yang membuat rumah kaca ini. Pada musim dingin kami mengatur suhu supaya tidak terlalu dingin dan pada musim panas kami juga mengatur agar suhu tidak terlalu tinggi. Bunga anggrek paling baik hidup di suhu 27 ? 28 derajat Celcius.

Bagaimana bila ada yang membeli bunga-bunga ini dan membawanya pulang, apa yang harus dilakukan pembeli anggrek?

Sesudah dibawa pulang ke rumah, tidak perlu sering-sering disiram air. Tujuh atau sepuluh hari sekali sudah cukup. Bila medium tempat tumbuh anggrek sudah kering, baru siram air lagi. Kalau tiap hari disiram air, akarnya bisa membusuk. Jangan taruh di tempat yang terkena sinar matahari yang terlalu terik. Tetapi harus tetap kena sinar matahari sedikit. Di Beijing pada musim dingin bunga inipun bisa tumbuh, karena adanya pemanas dalam ruangan. Bila di suatu ruangan, suhunya di bawah 5 derajat, maka bunga ini akan mati. Suhu yang lebih dari 30 derajat juga akan mempengaruhi pertumbuhan anggrek. Jadi yang paling bagus 27 ? 28 derajat Celcius. Bunga ini butuh sinar matahari sebesar 20 ribu lux (lux adalah satuan ukuran intensitas cahaya). Rumah kaca mereka didesain untuk menerima sinar matahari sebesar ini. Sinar mataharinya tidak boleh terlalu terik, tetapi juga tidak boleh ditaruh di tempat yang tidak terkena sinar matahari. Bila tidak ada sinar matahari, bunganya akan cepat gugur.




Kecantikan Bunga Euphorbia
Batangnya memang berduri, tetapi bunga Euphorbia amat cantik. Warnanya pun beragam. Cocok untuk penghias teras, atau jadi pemanis ruangan. Pantas disukai ibu-ibu. Yang pasti, tanaman yang satu ini dipercaya membawa keberuntungan.
 Batangnya memang berduri, tetapi bunga Euphorbia amat cantik. Warnanya pun beragam. Cocok untuk penghias teras, atau jadi pemanis ruangan. Yang pasti, tanaman yang satu ini dipercaya membawa keberuntungan.

Euphorbia tidak hanya dikenal karena kecantikan bunganya. Mungkin karena bunganya seperti angka 8, Euphorbia sering disebut sebagai bunga keberuntungan, atau kemakmuran. Bahkan, karena di batangnya banyak ditumbuhi duri, sebagian masyarakat percaya bunga ini sebagai penolak bala atau kejahatan.

Bentuk bunganya bundar dengan warna-warni sangat indah. Kuning, oranye, atau merah. Daunnya berwarna hijau segar dan lebar. Jika ingin memetik bunganya harus hati-hati karena batangnya berduri. Tapi, durinya tidak terlalu tajam, kok, ujar Novilia, pengelola Oasis Nursery, Sentul, Jawa Barat, sambil meraba batang berduri Euphorbia.

Dengan lebih dari 2000 spesies, tanaman yang sebagian besar berasal dari Afrika dan Madagaskar ini bisa tumbuh di Indonesia karena sifatnya yang senang dengan sinar matahari. Kebanyakan Euphorbia yang dikembangkan di Indonesia berasal dari Thailand. Menurut Novi, jika baru datang dari Thailand, Euphorbia sebaiknya jangan terkena sinar matahari secara langsung. Setelah akan berbunga barulah aman untuk dipindahkan ke tempat yang ada sinar matahari langsung. Dijamin, Euphorbia akan berbunga dengan indahnya.

Perlu diingat untuk tidak membiarkan media tanahnya dalam kondisi lembap. Bisa-bisa tanaman busuk, batangnya jadi lunak, jelas Novi sambil memberitahu media Euphorbia terdiri dari sekam bakar, cocopeat, dan pakis. Agar tak merusak tanaman, saat penyiraman jangan ke bagian bunga, tapi ke media tanaman. Memperbanyak Euphorbia dilakukan secara generatif (biji) dan vegetatif (stek). Saat melakukan perbanyakan dengan stek, batang tanaman yang keluar getahnya jangan langsung ditanam. Biarkan kering dulu sekitar 3 hari. Kalau langsung ditanam bisa busuk.

Bisa juga perbanyakan dengan dengan model grafting, menyambung batang bawah dengan batang atas. Ini paling banyak dilakukan, karena sudah ketahuan batangnya jenis apa. Kalau memperbanyak dari biji suka sulit memprediksinya. Terkadang daunnya jadi aneh tumbuhnya, jelas Novi. Bahkan menurunya, berkat sambungan, sudah ada Euphorbia yang batangnya tidak berduri. Tapi perbandingannya kecil sekali, mungkin 1:1.000.

Jika musim panas tiba, tanaman akan diserang kutu putih. Cukup musnahkan dengan insektisida. Basminya secara bertahap, misalnya, dalam seminggu bisa tiga kali melakukan pembasmian. Hama lain yang kerap mengganggu adalah ulat, khususnya pada saat peralihan dari musim hujan ke panas.

Beri Lubang Pot
1. Tanam Euphorbia di pot yang ada lubang di dasarnya. Jika tak berlubang medianya akan mampet di bawah. Akibatnya tanaman tidak tumbuh dengan bagus.
2. Euphorbia suka media kering dan porous yaitu tidak mengikat air terlalu lama.
3. Jika tumbuh cabang-cabang yang tidak beraturan sebaiknya dipotong.
4. Untuk mencek apakah tanaman cukup air atau tidak, masukkan telunjuk ke dalam media. Jika kering berarti memerlukan air. Tanaman pun akan mengkerut, daun menguning dan rontok
.


2 komentar:

  1. oooohhhh bgoonooo.... kkerreennn artikel'ny :)

    BalasHapus
  2. Thanks si much
    Bagus banget ini blog, banyak pelajaran yang dapat saya petik

    BalasHapus